Kamis, 06 September 2012

                                 YANG KU NANTI

Beradu wajah yang berhiaskan surya
Mengarungi rindu menusuk hati
Harap menyebrangi wajah yang semu
Tertinggalkan masa hampanya senja

                
                           Sebening embun membasahi kalbu
                           khayal membara oh, mengurai mimpi
                          Tersapu asa yang kian membatu
                           Syahdunya sendu menikam batinku

Selasa, 04 September 2012


SIMPHONY KINCIR
Perpisahan tidak selalu berakhir dengan luka dan putus asa. Yakinlah jika segala hal  yang diawali dengan sesuatu yang baik, pasti akan berakhir dengan baik. Berawal dari perkenalanku dengan seorang anak laki - laki bernama Lian di sebuah taman kota. Anak ini seumuranku denganku.
                “Hey,” Sapa seorang anak laki-laki.
Aku hanya membalasnya dengan senyum simpul tanpa arti.
                “Aku Lian, boleh aku tahu namamu?”  Tanyanya.
                “ Aku Rona “ jawabku singkat.
                “Hey Rona,bidadari yang baru saja jatuh di hadapanku” ujarnya.
Sekali lagi aku hanya membalasnya dengan senyuman, karena aku belum kenal dengan anak ini. Tapi, sepertinya anak ini adalah anak yang baik. Dari caranya berbicara tentu orang akan tahu bahwa, dia ini seseorang yang berpendidikan.
                Hari ini kelasku kedatangan murid  baru. Dari wajahnya sendiri, Aku seperti menganalnya. Ooo… ternyata benar, dia ini Lian. Anak yang kutemui di taman.
                “Hey Lian,” sapaku.
                “Hey juga,” jawabnya.
                “ Kamu Rona, sekolah di sini juga?” tanyanya.
                “Ya begitulah” jawabku.
Lian ini ternyata asli Palembang. Dia pindah ke Yogyakarta, karena orang tuanya dipindah tugaskan ke daerah Merapi. Karena dia adalah murid baru, maka Pak haris menyuruhku untuk mengajaknya bergabung dengan kelompok belajar ku. Jadi,  kami berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia. Alangkah indanhya jika, Negara ini kaya akan bahasa. Iya bukan,?”
                Target pembuatan makalah ini adalah sebulan. Tema pendidikan yang di rencanakan, mudah-mudahan akan segera dirampungkan. Bagaikan seorang journalist atau wartawan. Makalah ini dibuat berdasarkan kenyataan. Dan dari hasil pengamatan kami terbukti bahwa, pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Kesadaran akan pentingnya  pendidikan belum tertanam dalam benak mereka. Hal inilah yang tentu saja akan berampak pada pemanfaatan sumber daya alam. Sumber daya alam yang tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, menjadikan Indonesia adalah Negara yang bergantung pada barang - barang import. Sehingga lapangan pekerjaan yang bisa diciptakan sedikit.dan hal inilah yang menjadi alasanutama, penyebab menjamurnya pengangguran dimana-mana. Sayang bukan, jika emas harus tertimbun dengan lumpur.
Minggu ini rencananya Panji akan mengajak kami ke tempat  warga desa yang masihterbelakang di daerah Merapi. Karena waktu pembuatan makalah ini hanya tinggal seminggu jadi Panji, Sang ketua menyuruh kami  untuk berbagi tugas. Panji menyuruhku agar satu regu dengan lian dan gauma. Karena Lian sekarang tingggal di Merapi, mungkin kita bisa lebih leluasa membuat makalah ini.
                “Lian kamu tahu sungai  terdekat di sini?” tanyaku.
                “Untuk apa sih ron?” gauma balik bertanya.
                “Udah lihat saja nanti!” jawabku.
“ Iya, aku tahu.  Di desa ini ada sungai Opak. Tapi kita harus berhati-hati akses menuju sungai itu sangat berrbahaya “ Gauma menjelaskan.
                “Shiiip,” jawabku.
Tak lama kemudian Aku, Lian dan, Gauma sampai di sungai Opak, letaknya memang tak jauh dari rumah Lian. Tapi jalanan yang licin sering kali menghambat perjalanan kami.
                “Rona, ini sungai opaknya”ujar Lian.
                “Nah, ron sekarang kita mau ngapain?” Tanya Gauma.
                “jadi, di sini kita akan berusaha memberdayakan warga di sini” jelasku.
                “Caranya gimana?” tanya Lian.
                “gini, di sungai ini kita akan merakit sebuah kincir. yang kemudian dari kincir ini menghasilkan      energi gerak, yang akhirnya akan kita rubah menjadi energi listrik melalui generator, lalu kita             alirkan listrik-listrik ini pada warga yang membutuhkan” jelasku.
                “emang bisa?” Tanya Gauma tak yakin.
                “Kemungkinan keberhasilan kita sangat besar. Melihat arus sungai yang deras dan debit air         yang tinggi” jelasku seraya mengamati keadaan sungai.
Sebelum kami merakit kincir, kami harus konfirmasi pada Panji terlebih dahulu, bagaimanapun juga, Panji adalah Sang ketua. Jadi, dia yangmemegang  tanggung jawab terbesar atas apa yang akan kami lakukan.
                Persetujuan Panji sudah dilayangkan, kepala desa sini juga sudah mengizinkan. Itu berarti rencana kami membuat kincir akan segera dilaksanakan. Kali ini panji menyuruhku untuk bertukar regu. Dia meminta agar Gauma dengannya, dan Echa denganku sampai kincir selesai dibuat. Sebenarnya aku mengerti betul alasan mengapa kami harus bertukar regu. Rasa pesimis pada diri Gauma tentu akan menghambat rencana ini. Lain halnya dengan Echa meski kurang dalam kelas, tapi gadis berjilbab ini anak yang pekerja keras.
                “Ron, kita mulai dari mana?” Tanya Panji
                “Hemmb. Kita pasang tali melintangi sungai untuk membantu pekerjaan ini” jawabku
                “WOW!!!... apa ini?” jerit Echa mengagetkan
                “keren!” aku meramaikan
                “Ini, seperti kode-kode rahasia yang sering di gunakan dalam agen rahasia pengintai pada                            perang dunia I, dan II, kode ini adalah kode milik agen pengintai Ratu Elizabeth. Ujar Lian                     menjelaskan
                “Aku belum mengerti” ujar echa.
                “Kemungkinan besar kode ini dibuat pada saat Inggris berkuasa di Indonesia, pada masa               kekuasaan Raffles” Lian kembali menjelaskan.
“Sepertinya kita harus memberitahukan hal ini pada ayahmu. Ayahmu kan bekerja dalam bidang ini” saranku.
“Kau betul ron” jawab Lian.
“Sementara biarlah aku, dan Echa yang mengerjakan kincir ini”ujarku sembari melihat Echa
Aku dan Echa melanjutkan pembuatan kincir tanpa Lian. Sebenarnya ini tidak perlu kita lakukan dalam penyusunan makalah. Tapi, Karena warga di desa ini masih jarang yang mendapatkan aliran listrik hati kami jadi tergugah. Dahulu Indonesia adalah macan. Macan yang mengaum menggelegar di Asia. Tapi, sekarang semua itu tinggal cerita. Jika aku besar nanti, kan bangunkan sang macan, kan ku bawa garuda tuk membentangkan sayap perkasanya, dan kan kubuktikan bahwa Indonesia itu nyata.
                Kincir angin berhasil dibuat. Kami serahkan kewenangan atas kincir angin sepanuhnya pada warga desa sini. Dan Panji  pun senang karena, justru dari kincir itu makalah berhasil diselesaikan. Jadi kami tinggal menyiapkan diri untuk presentasi karena, ini adalah nilai untuk satu semester. Tapi Lian, aku tak tahu apa yangterjadi pada anak ini karena penemuan  kode rahasia itu dia jadi berubah.
“Lian, kamu kemarin kenapa tidak ikut memperbaiki kincir?” tanyaku
“aku sibuk, lagipula itu takkan berpengaruh pada makalah kita!” jawabnya.
“kamu salah, berkat kincir itu makalah kita selesai” ujar Panji.
“ya sudah, sekarang kalian maunya apa?” Tanya Lian
“ eh, jangan nyolot dong. Kemarin kemana waktu kita nyusun makalah?”.
“ udah aku bilang aku sibuk” jawabLian.
“gak bisa gitu dong. Inikan tugas kelompok” Ujar Echa.
“ ya sudah tak apa-apa, Lian kamu bersiap  saja untuk presentasi” ujar Panji.
                Nampaknya Echa dan, Gauma sudah sangat kesal dengan Lian. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu, dan sayangnya aku tak tahu apa itu. Siang ini Lian mengajak kami untuk menyiapkan hal-hal untuk presentasi di rumahnya, dan mengunjungi kincir yang kami buat.
                “teman-teman, kincir ini memang sangat bermanfaat ya!” ujar panji.
                “betul, warga di sini jadi terbantu.” Lian meramaikan.
Di sela-sela perbincangan kami, tiba-tiba Echa dan Gauma menyenggol Lian hingga jatuh ke sungai. Karena sugainya tidak begitu dalam Lian dapat bangkit lagi. Namun, karena arusnya lumayan deras kami membantunya. Sayangnya, belum saja kami berhasil menolongnya generator kincirnya rusak. Sehingga, aliran listrik yang ada di dalamnya tertumpah pada aliran sungai. Lian yang ada di dekatnya menjadi korban setruman dan akhirnya tak sadarkan diri. Kami membawanya pulang ke rumah dengan dibantu warga sekitar, karena Lian tak kunjung sadarkan diri orangtuanya membawanya ke rumah sakit terdekat. Aku yang sedari tadi membawa tasnya akhirnya memberanikan diri untuk membuka tasnya. Aku melihat sebuah Flash Disk bewarna hitam. Karena, penasaran aku pun mengambilnya.
                Senja sudah mulai menampakkan wajahnya. Namun, Lian masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Aku  dan yang lain akhirnya berpamitan dengan orang tua Lian untuk segera pulang. Sesampainya di rumah Aku pun teringat dengan Flash Disk milik Lian. Tak ku sangka perubahan sikap Lian selama ini karena tertekan. Karena penemuan itu, orang tua Lian jadi sibuk terutama ayahnya. Lian merasa terabaikan dengan ambisi ayahnya untuk menjadi sejarawan terkenal. Meskipun terlihat sabar dan penyayang ayah Lian orangnya keras. Begitu pula ibunya dia berkeinginan untuk menjadikan Lian agar bisa seperti dirinya, selalu berhasil dalam eksperimen-eksperimen yang menakutkan meskipun Lian tak mau itu.  Lian juga telah menyelesaikan power point untuk presentasi. Jadi, anggapan teman-teman selama ini salah. Sungguh ini adalah perbuatan dosa.
                Keesokkan harinya di sekolah Aku dan teman-teman mendapat kabar dari wali kelas kami bahwa ,Lian telah meninggal. Lengkap sudah penyesalan kami  kali ini. Terutama Echa dan Gauma. Aku pun menjelaskan pada teman-teman tentang Lian. Kami pun menangis bersama , kami merasa sangat kehilangan. Tapi, kita masih punya tugas. Karena di dokumennya kemarin Ia ingin organ tubuhnya didonorkan kepada orang yang membutuhkan, bukan untuk eksperimen menakutkan oleh Ibunya. Dan akhirnya Ibunya pun mau mengerti. Tunai sudah tugas kami. Terima kasih Tuhan karena, kau telah mengirimkan ku malaikat, kini sayapnya telah patah yang menjadikan Ia gugur dalam senyuman. Seberkas cahaya akan mengiringinya wahai malaikat tak bersayap.
SELESAI

Teknologi informasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).[1]
Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. [2] Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). ".[3] Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'', sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.
Sejarah
Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain tetapi itu tidak bertahan secara lama karena Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas.
Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Informasi umum
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/21/2005ICT.PNG/400px-2005ICT.PNG
http://bits.wikimedia.org/static-1.20wmf9/skins/common/images/magnify-clip.png
Informasi dan Teknologi komunikasi 2005
TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
TI melakukan berbagai fungsi (TI Disiplin/Kompetensi) dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Beberapa tugas yang TI lakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .
Di masa lalu, para (Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi) dan Asosiasi untuk mesin komputasi telah bekerjasama untuk membentuk akreditasi dan standar kurikulum [4] untuk program degrees di Teknologi Informasi sebagai bidang studi dibandingkan [5] dengan Ilmu Komputer and Sistem Informasi. SIGITE (Special Interest Group for IT Education)[6] adalah kelompok kerja ACM untuk mendefinisikan standar ini. Pendapatan layanan TI di seluruh dunia sebesar $ 763.000.000.000 di tahun 2009.[7]
Pertumbuhan dan kapasitas teknologi
Hilbert dan Lopez[8] mengidentifikasi kecepatan eksponensial perubahan teknologi (semacam hukum Moore): mesin 'aplikasi-spesifik untuk menghitung kapasitas informasi per-kapita memiliki sekitar dua kali lipat setiap 14 bulan antara 1986-2007; kapasitas per-kapita di dunia komputer tujuan umum telah dua kali lipat setiap 18 bulan selama dua dekade yang sama, kapasitas telekomunikasi global per-kapita dua kali lipat setiap 34 bulan; kapasitas penyimpanan dunia per kapita yang dibutuhkan sekitar 40 bulan untuk menggandakan (setiap 3 tahun); dan informasi siaran per kapita telah dua kali lipat sekitar setiap 12,3 tahun.[8]